Mengembangkan kemampuan literasi digital sejak jenjang pendidikan menengah pertama menjadi kebutuhan utama di era serba teknologi saat ini. Siswa membutuhkan keterampilan digital tidak hanya untuk belajar, tetapi juga untuk bersosialisasi dan menghadapi dunia kerja di masa depan. Oleh karena itu, sekolah perlu menyesuaikan diri dengan perubahan zaman.
SMP PGRI 2 Ciparay merupakan salah satu sekolah yang secara aktif mengintegrasikan literasi digital dalam proses pembelajaran sehari-hari. Dengan memanfaatkan fasilitas teknologi informasi dan komunikasi yang tersedia, siswa belajar bagaimana menggunakan internet secara bijak, menyaring informasi, dan mengembangkan kemampuan berpikir kritis. Guru juga dilatih agar mampu memfasilitasi pembelajaran berbasis digital dengan efektif dan menyenangkan.
Sebagai kelanjutan dari pembiasaan tersebut, penting bagi siswa SMP untuk melanjutkan ke sekolah lanjutan yang mendukung pengembangan teknologi secara berkelanjutan. Salah satu sekolah yang menekankan hal tersebut adalah SMAIT Dipatiukur, yang menerapkan pendekatan pendidikan Islam terpadu dengan sentuhan inovasi digital. Sekolah ini menyediakan lingkungan belajar modern dan islami yang mampu menyeimbangkan antara karakter dan keterampilan abad ke-21.
Mengembangkan kemampuan literasi digital tidak bisa dilakukan secara instan. Prosesnya memerlukan kolaborasi dari jenjang SMP ke SMA agar siswa mendapatkan pengalaman belajar yang berkesinambungan. Sekolah dasar dan menengah pertama memulai fondasi, kemudian SMA memperkuat dan memperluasnya sesuai kebutuhan zaman.
Dengan begitu, sinergi antara sekolah seperti SMP PGRI 2 Ciparay dan SMA seperti SMAIT Dipatiukur menjadi sangat penting. Keduanya sama-sama menyiapkan siswa untuk sukses dalam pembelajaran modern yang menekankan nilai, akhlak, dan kompetensi digital. Literasi digital bukan lagi pelengkap, melainkan kebutuhan utama yang harus dipenuhi oleh setiap institusi pendidikan yang ingin mencetak generasi unggul.