Kompos daun kering menjadi solusi praktis untuk mengurangi limbah organik di rumah. Metode pengomposan ini sangat mudah diterapkan oleh setiap keluarga. Selain itu, proses pembuatan ini tidak memerlukan peralatan mahal. Dengan demikian, setiap rumah tangga dapat berkontribusi menjaga kelestarian lingkungan.
Proses pengomposan daun kering dimulai dengan mengumpulkan daun-daun yang gugur. Kemudian, daun tersebut dicacah menjadi potongan-potongan kecil untuk mempercepat dekomposisi. Setelah itu, campurkan daun dengan bahan organik lainnya seperti sisa makanan. Selanjutnya, tambahkan air secukupnya agar kelembaban tetap terjaga dengan baik. Proses ini memerlukan waktu sekitar 2-3 bulan untuk menghasilkan kompos berkualitas.
Manfaat kompos daun kering sangat beragam untuk kehidupan sehari-hari rumah tangga. Pertama, kompos ini dapat menyuburkan tanaman hias maupun sayuran organik. Kedua, penggunaan kompos alami ini mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia berbahaya. Ketiga, aktivitas pengomposan mengajarkan kesadaran lingkungan kepada seluruh anggota keluarga. Menurut Kementerian Lingkungan Hidup/ Badan Pengendalian Lingkungan Hidup Republik Indonesia, pengomposan rumah tangga dapat mengurangi 30% limbah organik setiap hari.
Berbagai institusi pendidikan seperti SMP PGRI 2 Ciparay aktif mensosialisasikan program pengomposan kepada siswa. Dengan begitu, generasi muda memahami pentingnya menjaga lingkungan melalui tindakan sederhana. Oleh karena itu, mari mulai membuat kompos daun kering untuk masa depan bumi yang lebih hijau dan berkelanjutan.